Kalah? It's Ok! Menang? Hooreeee!!!


Tak dipungkiri lagi, masa kanak-kanak merupakan masa bahagia yang kalau diingat-ingat membuat kita tersenyum cengar cengir. Banyak memori bahagia di masa lalu yang sangat sayang untuk kita tanam begitu saja. Oh ya, kalau kamu punya memori positif sejak masa kanak-kanak, aku yakin hidupmu sekarang juga dipenuhi dengan perjalanan yang positif. Namun, jika ternyata hidupmu tidak se-positif yang kamu bayangkan, mungkin kamu perlu merubah sudut pandang tentang 'positif' itu seperti apa.

Okeee. Bicara tentang masa kanak-kanak, pasti gak lepas dong dengan yang namanya permainan. Ahh, rasanya bersyukur sekali aku dilahirkan pada masa tanpa menjamurnya smart phone yang notabene bakalan bisa membuat intensitas bermain ku di lapangan jadi berkurang. Iya, lihat saja sekarang ini. Susah la kita temukan sekumpulan anak-anak yang bermain bersama di lapangan terbuka. Bukan salah mereka juga sih, toh mencari lapangan terbuka juga sama sulitnya. Jadi dari pada berurusan dengan jalan raya, si emak lebih memilih memperkenalkan gadget yang katanya mampu mengadem-ayemkan anak yang rewel.

Bicara tentang permainan, aku jadi ingat salah satu permainan favorit ku saat masih kecil. Aku dan kawan sepermainan kerap memanggilnya dengan sebutan "patok lele". Kamu pernah dengar? Tak tahu pasti sih, dari mana asal muasal permainan ini. Yang ku tahu cuma memainkannya membuat masa kecil ku semakin berwarna. Tapi, dari hasil pencarian ku di dunia maya, katanya permainan ini berasal dari tanah melayu dan sekarang sudah menyebar di seluruh daerah. Ehh, aku tak tahu juga, apakah menyebar itu sama artinya dengan diketahui oleh seluruh elemen masyarakat. Sejujurnya aku meragukan permainan patok lele ini dikenali oleh yang katanya "kids zaman now".

Permainan ini sangat menarik perhatianku. Ya iyalah, aku sering kalah main ini. Tahu sendiri badan aku yang kecil dan tenaga yang tak terlalu kuat membuat aku berhasil menduduki peringkat terendah. Wkwkwk

Melalui permainan ini (yang membuat ku sering kalah), banyak manfaat yang bisa didapatkan. Dari sisi sosial bisa, motorik, emosional, intelegensi. Semua hal itu bisa kamu dapatkan. Baiklah, akan aku ulas satu persatu.

1. Sosial
Untuk bisa bermain patok lele kita membutuhkan tim, yang biasanya terdiri dari teman seumuran juga. Nah, melalui permainan ini, kita dapat meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi. Baik itu dengan tim maupun dengan lawan tim.

2. Motorik
Permainan ini membutuhkan tenaga. Kamu harus menjungkitkan 'anak lele' ke atas, kemudian setelah melambung tinggi kamu memukulnya dengan tongkat yang lebih panjang hingga 'anak lele' mu melesat jauh ke depan. Kamu juga berlarian ke sana ke mari dan tak jarang meliukkan badan untuk sekedar mengilik lawan mainmu. Bukankah itu semua dapat meningkatkan kemampuan motorik mu?

3. Intelegensi
Menjungkit bukan sembarang jungkit. Untuk bisa mendapatkan skor yang tinggi, tentunya harus ada strategi. Jangan sampai kamu kalah melulu (kayak aku). Susun strategi yang matang bersama rekan satu tim, eksekusi, dan melakukannya dengan penuh keyakinan. Masih ingat kapan terakhir kali kamu bisa melakukan suatu hal seyakin kamu akan menang bermain patok lele? Kalau yang ini, bukan salah di intelegensi, mungkin emosionalmu penyebabnya.

4. Emosional
Kalah? Menang? Ya biasaaa. Namanya juga permainan, pasti ada kalah dan menang. Dengan seringnya terlibat permainan yang seperti ini, akan semakin meningkatkan kemampuan menerima kekalahan dan kemenangan. Saat kalah, bukannya jera. Malah lebih tertantang untuk bisa mencoba lagi dan lagi hingga tahu bagaimana caranya dan seperti apa rasanya menang. Ini sangat baik untuk kematangan emosional.
Gimana sesudah dewasa? Apa kamu bisa menerima kekalahan dengan berlapang dada? Alih-alih putus asa, kamu akan terus berjuang untuk mewujudkan kemenangan itu. Jika sesudah dewasa belum bisa melakukannya, mungkin masa kecil mu kurang banyak bermain.

Kira-kira itu sudah cukup menjadi alasan kenapa masa kanak-kanak kalian harus digunakan setidaknya bermain patok lele. Mau tahu cara bermainnya? Bisa baca lebih lanjut di sini, itu pun kalau kalian benar-benar mau tahu. Ahh, kok rasanya aku jadi pengen kembali ke masa lalu. Bisa bermain sepuasnya dan berlarian ke sana ke mari.

Oh iya, pasti salah satu dari kita pernah melihat teman yang memainkan permainan masa kanak-kanak dan tak jarang mendapat sebutan "masa kecil suram" dari orang sekitar. Sebenarnya sih, bukan masa kecilnya yang suram. Hanya saja, masa kecilnya terlalu bahagia. Jadi ingin mengulang lagi dan lagi. Gak perlu gengsi untuk ikut bermain dengan anak-anak. Atau jangan malu bertingkah konyol dengan anak-anakmu kelak. Tanpa sadar, hal itu sangat berdampak positif untuk perkembangannya.

Ahh, ku sudahi la bahasan malam ini. Pas dibaca ulang, kok agak ilmiah gitu ya bahasan malam ini. Hahahaa
Itung-itung bisa nambah pengetahuan kan.

Oke, Jangan Lupa Bahagia. Byee!

Comments

Popular posts from this blog

Eksotisme Pulau Banyak

Dear Zindagi

Suka Duka Menjadi Asisten Peneliti