Dear Zindagi

Sebentar lagi libur panjang. Kamu sudah punya rencana mau ngapain? Di Sabang bakalan ada event Sail Sabang loh. Kalau ada waktu dan rejeki, pergi lah ke sana. Sambil menikmati keindahan pantai dan bawah lautnya. Juga manjakan lidah dengan berbagai kuliner khasnya. Aku sih sangat suka sama sate gurita di sana. Kalau kamu jadi ke sana, coba lah cicipi.

Kamu belum punya cukup uang dan waktu untuk pergi berlibur? Dari pada bengong sendirian, mending kamu nonton film aja. Kan tidak mengeluarkan uang yang cukup besar. Aku punya nih satu referensi film untuk kamu. Film bollywood.

Ehh? Kamu geli kah sama film India? Karena banyak tarian dan nyanyiannya? Duhh, sepertinya kali ini kita berbeda. Aku suka banget nonton film India. Sebenarnya sih suka semua film. Tapi film India jadi salah satu favorit. Ssttt, sebenarnya pas aku kecil, negara pertama yang mau aku kunjungi yaa India.

Film ini rilis tahun 2016. Bukan film yang baru tapi tidak jadul juga. Kamu tenang aja, ini bukan film meyeh-meyeh manja yang letoy kok. 

Dear Zindagi.

Itu judulnya. Barangkali kamu sudah pernah nonton? Kalau belum, kamu wajib banget nonton film ini. Zindagi artinya Kehidupan. Iya, jadi film ini sangat mengajarkan kita tentang makna kehidupan.

Di film ini para orang tua dan keluarga yang terus-terusan menyalahkan sikap buruk anaknya tanpa berkaca pada diri sendiri akan merasa ditampar keras. Melalui film ini kita disadarkan bahwa pengkhianatan dapat terjadi kapan pun.

Dari film ini kita belajar pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga. Film ini juga mengajarkan bahwa masa lalu sangat berpengaruh pada masa depan kita. 

Terakhir, yang paling aku suka, film ini menyadarkan kita betapa pentingnya kesehatan psikis. Banyak dari kita yang malu atau menutupi masalah kesehatan jiwa. Namun tidak pernah sungkan untuk bercerita tentang permasalahan kesehatan fisik yang dialaminya. Ketidakpedulian ini yang tanpa sadar malah membuat berbagai permasalahan dalam hidup.

Pemeran utama wanita di film ini akhirnya menyadari betapa penting kesehatan jiwa itu. Hingga memutuskan menemui salah seorang ahli jiwa. Mengikuti berbagai rangkaian terapi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Hingga di satu sisi membuat dirinya terjebak dengan rasa aman yang diberikan oleh terapis.

Selain sebagai media hiburan yang mendidik, aku juga turut belajar ilmu yang ku dalami, psikologi. Dari awal hingga akhir aku turut berusaha memecahkan permasalahan yang dialami pemeran utama. Menganalisa berbagai perilaku yang ditampilkannya. Hingga di akhir sempat deg-degan saat pemeran utama menyatakan perasaan aman yang dialaminya kepada terapis. You know, itu melanggar kode etik banget. Scene ini yang paling buat aku gregetan.

Aku sangat mengapresiasi film ini. Aku rekomendasikan untuk kalian yang suka film tentang kehidupan. Ini salah satu film yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Tonton lah jika kalian ada waktu akhir pekan ini. Jangan lupa untuk memetik pembelajaran di dalamnya.

Terakhir, film ini mengajarkan kita bahwa segala sesuatu permasalahan hidup yang dialami selalu punya jalan keluar.



Medan.
Di dekat rumah ada yang jual durian. Aromanya membuat tidak tahan.

Comments

Popular posts from this blog

Eksotisme Pulau Banyak

Suka Duka Menjadi Asisten Peneliti