Ditikam Hingga Robek

Alkisah suatu masa ada seorang lelaki misterius bertemu dengan wanita idamannya. Sudah lama sekali dia menantikan kehadiran seorang wanita yang mampu menyihir hidupnya. Akhirnya dia pun dibuat jatuh dan mencinta oleh wanita tersebut. Wanita yang indah dipandang mata. Wanita yang menyejukkan hati ketika mendengar suaranya. Juga menggetarkan jiwa tatkala melontarkan senyuman. Dia Khia. Wanita cantik nan rupawan. Tak butuh waktu lama, lelaki itu pun jatuh cinta dan benar-benar tidak bisa melepaskan diri dari jerat cintanya. Mereka saling mencinta. Kia mencintai Andra. Begitu pun sebaliknya, Andra mencintai Khia dengan sangat hebatnya. Hari-hari yang dilalui dirasa berkali lipat bahagianya. Sampai ada rasa tak ingin berjumpa malam, karena saat malam tiba mereka akan segera berpisah. Itu artinya, Andra harus gelisah menanti pagi untuk dapat segera bertemu sang kekasih. Hingga suatu hari, Andra yang merupakan lelaki misterius dengan masa lalu tertutup rapi tak menyangka, Khia adalah musuhnya. Mereka memegang label dari masing-masing kelompoknya. Tapi tak seperti Andra, Khia dengan sengaja membuat Andra jatuh cinta padanya untuk menaklukkan kelompok Andra. Disaat cinta lelaki malang tersebut sangat dalam, disaat itu lah Khia berencana meluncurkan strategi yang sudah sangat matang. Andra dijebak. Terkepung dalam lingkar perasaan yang tak menentu. Marah dan benci menyatu sangat solid. 
"Kau tahu, sekali pun aku tak pernah terpikir untuk mengkhianati mu. Karena perasaan ini sangat tulus mencintaimu" Andra berucap dengan gigi yang terkatup geram, karena tak berdaya dengan pengkhianatan sang kekasih. Bagai ditikam dengan pisau berkarat hingga robek ber-uraian.

==========
Siapapun yang pernah dikhianati, pasti mampu merasakan perih yang dialami Andra. Pengkhianat memang ada di mana-mana. Tak tertutup kemungkinan seseorang yang sangat dekat dengan kita juga menjadi pengkhianat. Bahkan tak jarang memang, orang terdekat lah yang menaruhkan tikaman pengkhianatan. Aku sendiri memandang pengkhianatan sebagai bentuk perilaku yang menjijikkan sekaligus merasa kasihan pada si pengkhianat. Menjijikkan sekali ketika kita mengetahui orang terdekat berkhianat. Apa pun bentuknya, pengkhianatan tetap tidak ada bagus-bagusnya sedikit pun. Maka, kamu jangan pernah terpikir untuk berkhianat, terlebih berkhianat pada ku. Kelak kamu akan menyesal jika melakukannya.


Medan.
Sembari ngemil orong-orong yang rasa nya tak pernah mengkhianati aku.

Comments

Popular posts from this blog

Eksotisme Pulau Banyak

Dear Zindagi

Suka Duka Menjadi Asisten Peneliti