Menyapa 30 Hari Berikutnya

Akhirnya aku tergerak untuk menulis tantangan hari terakhir ini. Entah kenapa sejak tadi pagi ada perasaan enggan yang merantaiku untuk tidak menyelesaikan misi penutup kali ini. Rasanya aku takut tak bisa bertemu lagi. Mungkin aku sudah terlanjur cinta pada tantangan #30DWC yang karena ia lah aku bisa bertemu dengan berbagai watak. Seolah kami sudah kenal lama dan terikat dalam untaian aksara. Seperti kata salah satu guru kami di Laskar Aksara, dari tulisan-tulisan itu kami saling mengenal. Melalui tulisan kami mencoba membaca watak sang penulisnya. Tak jarang juga aku suka melukis di kepala tentang sosok yang sedang kubaca ceritanya.

Aku bakal rindu semua itu. Meski katanya akan ada tantangan kedua yang direncanakan dibulan pembuka tahun. Entah apa jadinya aku saat menunggu kedatangan masa itu. Tak bisa pula kubayangkan kelak akan seperti apa nasib rumah kataku. Rumah tempat aku menuangkan kata dengan jujur. Semoga aku bisa mengunjungimu sebelum laba-laba membuat sarang di rumahku.

Aku coba dengan sepenuh emosi untuk bisa menggerakkan tangan dan menuntun pikiran untuk menyelesaikan misi ini. Yaitu tentang hal yang ingin kucapai dalam sebulan kedepan.

Tak jauh berbeda dari si jurnalis yang katanya bisa merendah dan meninggi dalam satu waktu itu, Rachel, aku juga suka membuat target harian, bulanan, dan tahunan. Aku juga suka membuat catatan tentang pengeluaranku. Agar kelak aku bisa mengatur keuangan lebih baik. Sebagai calon Ibu, tentu itu hal wajib untuk dipelajari. Dulu saat masih kuliah, aku suka membuat resolusi di setiap mata kuliah. Aku memang cenderung detail oriented.

Hari ini 10 Desember. Sebulan berikutnya tanggal 10 Januari. Salah satu teman, rival, dan sekaligus klienku akan bertambah tua di tanggal tersebut. Posisi aku dan dia sama. Rasaku dia juga menganggap aku sebagai teman, rival, dan klien dalam satu waktu. Karena itu lah, mengingat hari jadinya ke dunia ini menjadi salah satu hal yang harus aku lakukan. Dia terlalu sibuk saat ini. Mengejar mimpi-mimpi yang pernah kami ikrarkan bersama. Dia juga guru bagiku. Guru kehidupan yang mengajarkanku untuk memiliki mental bertahan yang kokoh. Aku ada rahasia untukmu wahai kamu yang dulu merasa terjebak kuliah di psikologi tapi malah lulus dengan predikat pujian. Bahwa aku selalu berdoa kita bisa dipertemukan kembali dalam keadaan yang berbeda. Semoga Tuhan menjaring doaku ini.

Dalam satu bulan ini, aku juga ingin melunasi hutang yang kubuat untuk diri sendiri. Hutang yang usianya sudah hampir satu tahun. Mungkin kalau itu manusia, Ia sudah mulai berlari-lari kecil. Sebelum ia lebih lincah berlari dan membuatku begitu lelah menangkapnya, maka harus segera aku kejar untuk meraih tangannya. Lalu mengajak ia berjalan bersama menjemput impianku yang lebih besar. Kamu tahu apa? Itu adalah resolusiku untuk bisa mendapat nilai TOEFL 550. Dalam satu bulan ini aku ingin lebih mendisiplinkan diri untuk bisa mewujudkan mimpi tersebut.

Aku juga ingin merampungkan satu essay tentang sukses terbesar dalam hidupku. Saat ini aku sedang mempersiapkan diri untuk bisa daftar beasiswa LPDP. Salah satu syaratnya adalah menulis essay. Jadi, sebelum jadwal seleksi dibuka, aku ingin sudah menulis essay dan mendapatkan koreksi dari yang dituakan. Bersiaplah kak Rachel dan teh Lupy, mungkin aku akan meneror kalian untuk mengkritisi essayku. Aku harap kalian rela.

Targetku lainnya yaitu sudah memantapkan diri menetapkan universitas pilihan di negara yang kupilih. Ini memakan waktu cukup panjang. Tak kalah ribetnya dengan belajar grammer. Makanya sebisa mungkin sudah dipersiapkan secara matang.

Selain itu, di penghujung bulan aku ingin bermain di acara ulang tahun kotaku, Tanjungbalai. Aku sudah sangat rindu ingin mengunjunginya. Sejak 2012 lalu aku tak bisa datang ke acara itu. Jadi tahun ini aku memutuskan akan pergi ke acara yang kami sebut dengan Pesta Kerang.

Saat ini aku sedang berdoa pada Tuhan agar Tuhan berkenang mewujudkan segala mimpiku untuk sebulan kedepan itu.



Medan.
Mimpiku tidak terlalu besar kan? Bantu aku mengaminkan mimpi itu ya. Aamiin

Comments

Popular posts from this blog

Eksotisme Pulau Banyak

Suka Duka Menjadi Asisten Peneliti

Dear Zindagi